1. Latar Belakang Protes Klub
Parksidediner.net – Musim IBL 2025 di warnai sorotan tajam terhadap kinerja wasit. Sejumlah klub mengajukan protes resmi, menilai ada beberapa keputusan kritis yang merugikan tim mereka—mulai dari kesalahan hitungan shot clock, keputusan yang tidak konsisten, hingga buruknya penerapan review video.
2. Insiden Kunci IBL 2025 yang Membuat Klub Bereaksi
Berikut beberapa momen yang memicu protes:
- Pekan ke-1: Pelita Jaya vs Dewa United
Defensive foul yang di berikan kepada Kaleb Ramot Gemilang di batalkan dalam Instant Replay System, namun keputusan awal tetap bertahan karena wasit tidak memiliki wewenang membatalkannya. - Pekan ke-14: RANS Simba vs Hangtuah Jakarta
Tony Garbelotto dari RANS menyayangkan kartu kuning/red terhadap Devon van Ostrum, meski tayangan ulang menunjukkan pelanggaran hanya double intentional foul, bukan deep technical. - Hangtuah vs Dewa United
Pihak Hangtuah menganggap last man foul terhadap Solano terlalu berat di berikan, sehingga memicu ketidakpuasan tentang konsistensi wasit. - Dewa United vs Satria Muda
Manajer Dewa United menilai keputusan wasit tidak tegas, terutama saat pelanggaran dapat memengaruhi momentum, sekaligus mengirim bukti video untuk evaluasi.
3. Sorotan dan Evaluasi Resmi IBL 2025
IBL merespons protes dengan merilis sorotan per-pekan atas keputusan wasit, termasuk debunking kesalahan dan perbaikan prosedur review. Liga juga telah menyelenggarakan Referee Development Program dan merekrut 45 wasit terpilih, termasuk beberapa berlisensi FIBA, untuk kompetisi 2025.
Selain itu, DPP Perbasi mengakui perlunya wasit berjam terbang tinggi untuk mengimbangi kualitas kompetisi dan memutuskan akan menggunakan wasit asing di playoff.
4. Faktor Penyebab Krisis Kepercayaan
- Inkonsistensi dalam penerapan aturan seperti shot clock dan foul, menciptakan ketidakpastian di lapangan.
- Keterbatasan sistem review, di mana wasit tidak bisa membatalkan keputusan meski terbukti salah melalui replay.
- Tekanan kompetitif, dengan kehadiran pemain impor kelas tinggi, menyulitkan wasit lokal yang belum cukup pengalaman.
5. Tanggapan Formal dan Progres Perbaikan
IBL dan penyelenggara kompetisi merespon keras kontrol kualitas wasit. Penilaian performa wasit kini melibatkan penilaian dari media dan pelatih dalam sistem Referee of the Year sebagai bagian dari peningkatan akuntabilitas.
Pelatihan dan penyaringan ketat dari ratusan pelamar menjadi 45 wasit unggulan juga menjadi langkah penting untuk memperbaiki persepsi publik dan kinerja di lapangan.
6. Tabel Sorotan Insiden Wasit IBL 2025
Insiden | Tim Terlibat | Jenis Protes |
Defensive foul salah | Pelita Jaya vs Dewa United | Keputusan awal tidak dibatalkan |
Kartu merah kontroversial | RANS Simba vs Hangtuah | Pelatih merasa terlalu keras |
Last man foul merugikan | Hangtuah vs Dewa United | Konsistensi dipertanyakan |
Keputusan tidak tegas | Dewa United vs Satria Muda | Manajemen mengirim bukti video |
7. Kesimpulan
Protes klub terhadap wasit di IBL 2025 menjadi refleksi penting bahwa keadilan dan konsistensi wasit sangat vital dalam menjaga integritas kompetisi. Insiden seperti incorrect call dan ketidakmampuan wasit untuk membatalkan keputusan jelas menyulut ketidakpuasan.
Langkah proaktif IBL melalui pelatihan, review sistem, dan penggunaan wasit asing di playoff adalah awal yang dibutuhkan untuk memulihkan kepercayaan. Jika dilakukan konsisten, perbaikan ini akan mengembalikan kualitas pertandingan dan menegaskan profesionalisme liga.