Parksidediner.net – Mentan Andi Arman mengungkap sekitar 30 ribu ton beras cadangan pemerintah di Perum BULOG rusak akibat kelebihan stok, dengan stok mencapai 4,2 juta ton.
Perkembangan dan Analisis Temuan Beras Rusak di BULOG
Beberapa waktu terakhir, publik di buat terkejut dengan pengumuman dari Mentan Andi Arman Sulaiman sebagai Menteri Pertanian yang menyampaikan bahwa sekitar 29 hingga 30 ribu ton beras di gudang Perum BULOG mengalami penurunan mutu atau rusak karena kondisi kelebihan stok.
Angka ini muncul dalam konteks bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang di kelola oleh BULOG di laporkan mencapai sekitar 4,2 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah sejak berdirinya lembaga pada 1969.
Berikut adalah uraian lengkap mengenai peristiwa ini, faktor penyebab, implikasi kebijakan, dan rekomendasi ke depan.
BACA JUGA : Yonex French Open 2025 Resmi Dimulai: Persaingan Dimulai
1. Fakta Utama: Berapa Banyak, Apa Sebab, dan Apa Respons Pemerintah
- Mentan Andi Arman menyatakan bahwa jumlah beras yang rusak tersebut “kira-kira 30 ribu ton” dari total stok sekitar 4,2 juta ton.
- Dia menegaskan bahwa penyebab utama kerusakan bukan karena kekurangan stok, melainkan kelebihan stok atau melimpahnya cadangan beras di gudang. “Dulu tidak rusak karena berasnya tidak ada, sekarang rusak karena melimpah berasnya.”
- Pemerintah merespons dengan menyatakan bahwa beras yang turun mutu akan di alihkan menjadi pakan ternak agar tidak jadi kerugian total.
- Menteri menyebut bahwa kerusakan 30 ribu ton hanya sekitar 0,071 % dari total stok, sehingga belum di anggap mengancam ketahanan stok nasional.
2. Mengapa Bisa Terjadi Kerusakan? Faktor Kelebihan Stok dan Penyimpanan
a) Kelebihan Produksi / Cadangan
Peningkatan produksi dan pembentukan cadangan yang besar membuat stok BULOG mencapai angka rekor. Kondisi ini menimbulkan tantangan dalam pengelolaan penyimpanan dan distribusi.
b) Kapasitas Penyimpanan Terbatas
Dengan stok yang besar, BULOG sampai menyewa tambahan gudang dengan kapasitas hingga 1,2 juta ton guna menampung kelebihan stok.
Gudang yang penuh atau tidak ideal bisa mempercepat risiko kerusakan seperti serangan hama, kelembaban, atau mutu yang turun.
c) Mutu dan Penyimpanan
Seiring bertambahnya jumlah stok, rerata waktu simpan menjadi lebih lama dan potensi penurunan mutu makin besar.
Menteri mengandung maksud bahwa dengan “berlebihan” or banyaknya stok maka risiko rusak juga “untung” muncul karena durasi penyimpanan dan kondisi yang tidak optimal.
3. Implikasi bagi Kebijakan Pangan dan Stok Nasional
Ketahanan Pangan
Meskipun 30 ribu ton terdengar besar, secara proporsi terhadap total stok 4,2 juta ton angkanya masih kecil. Tapi tetap ada pelajaran penting terkait manajemen cadangan.
Efisiensi dan Pemborosan
Stok yang melimpah sekaligus rusak menunjukkan potensi pemborosan atau biaya tersembunyi dalam sistem cadangan pangan. Biaya pemeliharaan, gudang sewa, hingga potensi nilai beras yang menurun menjadi perhatian.
Diversifikasi Pemanfaatan
Penyaluran beras rusak ke pakan ternak adalah langkah adaptif untuk meminimalkan kerugian. Tapi hal ini juga menunjukkan bahwa sistem agar storan tetap bisa di konsumsi manusia perlu terus di perkuat.
Pembangunan Infrastruktur
Masalah kapasitas gudang menjadi salah satu titik kritis. Menurut pernyataan, alokasi anggaran untuk pembangunan gudang baru dan peningkatan kapasitas penyimpanan menjadi salah satu prioritas.
4. Rekomendasi untuk Peningkatan Sistem Cadangan dan Penyimpanan
1. Perbaikan Infrastruktur Penyimpanan
Membangun atau memperbarui gudang yang memiliki sistem ventilasi, kontrol kelembaban, monitoring mutu beras secara rutin agar stok tidak stagnan terlalu lama.
2. Rotasi dan Distribusi yang Lebih Cepat
Stok yang terlalu lama diam di gudang meningkatkan risiko rusak. Sistem rotasi agar beras lebih cepat keluar dan digunakan bisa mengurangi risiko penurunan mutu.
3. Diversifikasi Cadangan
Selain beras, cadangan pangan bisa diperluas ke komoditas lain untuk menghindari penumpukan satu jenis. Ini sekaligus mendukung ketahanan pangan yang lebih fleksibel.
4. Pendataan dan Pemantauan Mutu
Sistem monitoring online mutu stok, kondisi gudang, serta penetapan ambang mutu yang turun untuk dialihkan ke manfaat lain seperti pakan ternak.
5. Peningkatan Kapasitas Distribusi
Memastikan bahwa cadangan yang besar tidak hanya tersimpan, tetapi juga bisa disalurkan ke wilayah yang membutuhkan dengan efisien dan cepat.
5. Kesimpulan
Pengumuman bahwa sekitar 30 ribu ton beras cadangan pemerintah di BULOG rusak karena kelebihan stok menimbulkan pembelajaran penting dalam pengelolaan cadangan pangan nasional.
Meskipun secara proporsi masih kecil, fenomena ini menunjukkan bahwa memiliki stok besar tanpa sistem penyimpanan dan rotasi yang memadai bisa menimbulkan tantangan tersendiri.Pengelolaan stok pangan bukan hanya soal jumlah, tetapi juga soal waktu simpan, mutunya, serta kesiapan sistem distribusi dan infrastruktur penyimpanan.
Ke depan, dengan perbaikan sistem, pembaruan gudang, dan diversifikasi cadangan, ketahanan pangan Indonesia bisa menjadi lebih solid — bukan hanya soal ketersediaan banyak, tetapi juga soal ketersediaan yang terkelola dengan baik.
