Fasilitas Umum Banyak Rusak Akibat Demo di Indonesia

fasilitas umum

Parksidediner.net – Aksi demonstrasi merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi masyarakat dalam negara demokrasi. Namun, seringkali demo yang berlangsung tidak selalu berjalan damai. Beberapa di antaranya menimbulkan kericuhan hingga berakhir dengan kerusakan fasilitas umum (fasum). Hal ini menjadi perhatian serius karena fasilitas umum adalah aset milik bersama yang seharusnya dijaga dan digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.


1. Bentuk Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo

Kerusakan fasum yang terjadi ketika demo biasanya meliputi:

  • Lampu lalu lintas dan rambu jalan rusak akibat aksi anarkis.
  • Halte transportasi umum terbakar atau dirusak, sehingga mengganggu mobilitas warga.
  • Jalanan penuh coretan dan sampah, membuat kota menjadi kumuh dan tidak nyaman.
  • Fasilitas pemerintah dan ruang publik seperti taman, pagar, hingga gedung perkantoran ikut terdampak.

Kerusakan ini seringkali membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit, sehingga menjadi beban bagi pemerintah maupun masyarakat.


2. Dampak Kerusakan terhadap Masyarakat

Kerusakan fasum akibat demo jelas merugikan masyarakat luas. Beberapa dampaknya antara lain:

  • Mobilitas terganggu karena sarana transportasi umum tidak bisa digunakan.
  • Biaya tambahan harus dikeluarkan pemerintah untuk memperbaiki fasilitas yang rusak, yang seharusnya bisa dialokasikan untuk pembangunan lain.
  • Rasa aman masyarakat berkurang karena kerusakan fasilitas seringkali diiringi dengan kericuhan.
  • Citra kota menjadi buruk, khususnya jika demo berlangsung di pusat kota atau kawasan wisata.

Pada akhirnya, masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam aksi demo pun ikut menanggung kerugian.


3. Dampak terhadap Perekonomian

Selain merugikan masyarakat secara langsung, kerusakan fasum akibat demo juga memiliki dampak ekonomi yang cukup besar.

  • Biaya perbaikan meningkat: setiap kerusakan harus di perbaiki dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari pajak masyarakat.
  • Aktivitas bisnis terganggu: akses jalan yang rusak atau fasilitas transportasi yang hancur membuat distribusi barang dan jasa menjadi tidak lancar.
  • Investor ragu menanam modal: citra keamanan suatu daerah berkurang jika demo sering menimbulkan kerusakan.

Jika kondisi ini berlangsung secara berulang, perekonomian lokal bahkan nasional bisa ikut terdampak secara signifikan.


4. Pentingnya Menjaga Fasilitas Umum

Fasilitas umum merupakan aset bersama yang seharusnya di jaga oleh seluruh elemen masyarakat. Saat demo berlangsung, penyampaian aspirasi seharusnya tetap di lakukan dengan damai agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar. Menjaga fasum berarti juga menjaga kepentingan masyarakat banyak.

Beberapa langkah yang bisa di lakukan antara lain:

  • Menggelar demo secara tertib dan damai, sesuai aturan yang berlaku.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya fasilitas umum.
  • Pemerintah dan aparat memperketat pengawasan agar kericuhan bisa di cegah sejak awal.


5. Perspektif Jangka Panjang

Jika kerusakan fasum akibat demo terus di biarkan, maka akan menimbulkan efek jangka panjang, seperti:

  • Menurunnya kualitas hidup masyarakat karena akses transportasi dan fasilitas publik terbatas.
  • Meningkatnya anggaran pemeliharaan yang seharusnya bisa di gunakan untuk pembangunan.
  • Berkurangnya kepercayaan publik terhadap upaya menjaga stabilitas sosial dan keamanan.

Oleh karena itu, penyampaian aspirasi melalui demo seharusnya di jalankan dengan mengutamakan kepentingan bersama, bukan merusak aset publik.


Kesimpulan

Demo adalah bagian dari demokrasi dan hak setiap warga negara. Namun, kerusakan fasilitas umum akibat demo membawa dampak negatif bagi masyarakat, perekonomian, hingga citra bangsa. fasum adalah milik bersama yang harus di jaga, bukan di hancurkan.

Dengan menjaga fasilitas publik tetap utuh, aspirasi masyarakat bisa tetap tersampaikan tanpa harus mengorbankan kepentingan banyak orang. Karena pada akhirnya, yang di rugikan dari kerusakan fasum adalah masyarakat itu sendiri.